Jakart : Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) mengkritisi kebiasaan pejabat atau lembaga pemerintahan
yang kerap berupaya mengaburkan fakta di masyarakat dalam membuat
laporan dengan permainan kata dan struktur informasi yang tidak jelas.
"Misalnya, waktu saya datang awal ke Jakarta. Katanya data kemiskinan hanya 3 persen. Saya tidak percaya itu, saya cek langsung ke pemerintahan. Ternyata memang benar, 3 persen yang kategori miskin. Namun ada kategori 'rentan miskin' yang sampai 30 persen," ujar Jokowi pada perayaan ulang tahun Wahid Institue di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Setelah diperiksa langsung ke lapangan, Jokowi mendapatkan fakta perbedaan kategori miskin dan "rentan miskin" itu ternyata tipis sekali. Dia menyebutnya sebagai "permainan data".
"Seharusnya tidak bolehlah seperti itu. Kalau memang faktanya miskin sampai 30 atau bahkan 50 persen, ya sudah ungkap saja fakta itu. Biar pemimpinnya berpikir," ucap Jokowi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri, kata dia, kini sedang berupaya keras mengurangi kesenjangan kalangan kaya dan miskin dengan berbagai program seperti Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat. (Ant/Ali)
Sumber : Liputan6
"Misalnya, waktu saya datang awal ke Jakarta. Katanya data kemiskinan hanya 3 persen. Saya tidak percaya itu, saya cek langsung ke pemerintahan. Ternyata memang benar, 3 persen yang kategori miskin. Namun ada kategori 'rentan miskin' yang sampai 30 persen," ujar Jokowi pada perayaan ulang tahun Wahid Institue di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Setelah diperiksa langsung ke lapangan, Jokowi mendapatkan fakta perbedaan kategori miskin dan "rentan miskin" itu ternyata tipis sekali. Dia menyebutnya sebagai "permainan data".
"Seharusnya tidak bolehlah seperti itu. Kalau memang faktanya miskin sampai 30 atau bahkan 50 persen, ya sudah ungkap saja fakta itu. Biar pemimpinnya berpikir," ucap Jokowi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri, kata dia, kini sedang berupaya keras mengurangi kesenjangan kalangan kaya dan miskin dengan berbagai program seperti Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat. (Ant/Ali)
Sumber : Liputan6
0 Komentar Blog: